Pengolahan Kelapa sawit yang paling utama adalah sebagai minyak sawit. Sementara hasil sampingan dari pengolahanya antara lain sabun, margarin dll. Pabrik pengolahan kelapa sawit dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia adalah sebagai unit ekstraksi kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Pabrik pengolahan kelapa sawit tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia.
Pada dasarnya pengolahan kelapa sawit adalah proses ekstraksi CPO secara mekanis dari tandan buah segar kelapa sawit (TBS) yang diikuti dengan proses pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari beberapa tahap proses yang berjalan secara sinambung dan terkait satu sama lain kegagalan pada satu tahap proses akan berpengaruh langsung pada proses berikutnya. Oleh karena itu setiap tahap proses harus dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan norma-norma yang ada. Adapun tahapan proses yang terjadi selama pengolahan kelapa sawit menjadi CPO adalah sebagai berikut :
- Perebusan (sterilisasi).
- Penebahan/ perontokan buah
- Pengepresan/ pengempaan
Parameter penting pengolahan kelapa sawit seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas produk sangat penting perananya dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya. Perlu diketahui bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik. Sedangkan proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi menekan kehilangan dalam pengolahannya, sehingga kualitas CPO yang dihasilkan tidak semata-mata tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik tapi juga efisiensi proses pengolahan kelapa sawitnya.
Faktor-faktor penting dalam pengolahan kelapa sawit adalah:
1. Bahan Baku
2. Proses Produksi kelapa sawit
3. Analisa mutu
4. Pengemasan