Penentuan kadar Cu2O. Ada 2 cara untuk menentukan
banyaknya endapan Cu2O yang terbantuk, yaitu:
A. Penentuan Cu2O secara
gravimetris
-
Endapan Cu2O dalam kedua krus Gooch (samople & blanko) masing-masing di cuci dengan 10 ml alkohol, lalu dengan 10 ml ether.
-
Keringkan dalam oven bersuhu 100oC selama 30 menit lalu dinginkan dalam eksikator dan timbang.
-
Dari selisih berat Cu2O yang terdapat dari contoh dan blanko, berat gula reduksi dari larutan seberat 50 ml ddapat di tentukan menggunakan Tabel Hammond
B. Penentuan Cu2O secara volumetris dengan
Natrium-thiosulfat
Endapan Cu2O dalam kedua krus Gooch, masing-masing
di perlakukan sebagai berikut:
-
Siapkan erlenmeyer 250 ml yang mempunyai tanda untuk volume dengan interval 20 ml (bila tidak ada dapat di buat tanda sendiri)
-
Tutup endapan Cu2O dalam krus Gooch dengan gelas arloji. Kemudian tambahkan 5 ml larutan HNO3 (1+1) untuk melarutkan Cu2O. Penambahan di kerjakan dengan pipet, gelas arloji (tutup) di buka seperlunya saja ketika memasukan ujung pipet tersebut.
-
Tampung filtrat dengan Erlenmeyer tersebut diatas. Cucilah gelas arloji dan krus Gooch dengan 20 - 25 ml aquades.
-
Didihkan sampai kabut berwarna merah habis, dan tambahkan larutan Brom jenuh (Br-H2O_ sedikit berlebihan, lalu didihkan sampai semua Brom habis.
-
Dinginkan filtrat dan tambahkan larutan Na-asetat sebanyak 10 ml, tambahkan KI 42% yang bereaksi agak basis seperlunya.
-
Titarlah dengan larutan Na-thiosulfat (39 g Na2S2O3.5 H2O/liter) sampai warna kuning muda. tambahkan larutan pati sampai terbentuk warna biru, lanjutkan titrasi. Pada saat titrasi hampir selesai tambahkan 2 g KCNS, aduk hingga larut, dan lanjutkan titrasi sampai seluruh endapan berwarna putih.
-
Dari selisih antara titrasi contoh dan blanko, berat Cu2O dapat di hitung:
1 ml larutan Na2S2O3 = 11,259 mg Cu2O
Berdasarkan berat Cu2O, berat gula reduksi dalam 50 ml larutan sample dapat di cari dengan menggunakan Tabel Hammond