Analisa Kadar air secara kimiawi dengan Metode Titrasi. Prinsip analisa kadar air dengan metode kimiawi ini adalah menambahkan larutan kimia yang dapat bereaksi dengan air. Penentuan kadar air cara kimiawi ini ada beberapa cara, yaitu:
Cara penentuan kadar air metode Kimiawi
1. Metode Karl Fischer
Di sebut metode Karl Fisher, karena metode ini menggunakan reagen Karl Fisher yang terdiri dari SO2, piridin, dan iodin. Prinsipnya adalah melakukan titrasi sample dengan larutan iodin dalam metanol. Selama masih ada air dalam bahan, iodin akan terus bereaksi. Tetapi begitu air habis, iodin akan bebas. Setelah ada indikator iodin bebas, biasanya berwarna coklat, maka titrasi di hentikan. Untuk mendapatkan kadar air dengan metode ini di gunakan perhitungan sebagai berikut:
Perhitungan : kadar air = 0,4 F (V1-V2) / W1
Keterangan:
- W1 : berat sampel (g)
- V1 : volume pereaksi karls fischer untuk titrasi sampel (ml)
- V2 : volume pereaksi untuk titrasi blanko (ml)
- F : faktor standarisasi pereaksi
- 0.4 : ekivalen air pereaksi
2. Metode Kalsium Karbida
Metode ini berdasarkan reaksi antara kalsium karbid dan air yang menghasilkan gas asetilin. Cara ini sangat cepat dan tidak memerlukan alat yang rumit. Jumlah asetilin yang terbentuk dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain :
- Menghitung selisih bobot campuran bahan sebelum dan sesudah reaksi.
- Menampung dan mengukur volume gas asetili dalam tabung tertutup.
- Mengukur tekanan gas asetilin jika reaksi dilakukan pada ruang tertutup.
- Menangkap gas asetil dengan larutan tembaga sehingga di hasilkan tembaga asetilin yang dapat di tentukan secara gravitimetri, volumetri atau kolorimetri.
3. Metode Asetil Klorida
Metode ini berdasarkan reaksi antara asetil klorida dengan air menghasilkan asam yang dapat dititrasi dengan basa. Metode ini di gunakan untuk bahan-bahan yang berupa minyak, mentega, margarin, rempah-rempah, dan beberapa bahan berkadar air sangat rendah.