loading...

Praktikum Uji Sensori Ambang Rangsangan

Praktikum Uji Sensori Ambang Rangsangan atau Uji Threshold. Ambang Rangsang atau threshold merupakan salah satu pengujian inderawi yang dilakukan untuk mengetahui ambang batas konsentrasi sebuah sampel. Ambang rangsang berhubungan dengan batas kapasitas sensori seseorang.

Menurut Afrianto (2008), Penentuan threshold digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang masih dapat dideteksi (absolute treshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang masih dapat dideteksi perubahannya (difference threshold).

Ada 4 jenis Ambang Rangsang, yaitu:
  1. Ambang deteksi atau ambang mutlak 
  2. Ambang pengenalan
  3. Ambang beda
  4. Ambang batas 
Dalam Panduan Praktikum kali ini, kita akan melakukan perhitungan ambang rangsang dengan metode dan prosedur kerja di bawah ini.

Alat dan Bahan

  1.  Alat : Timbangan Analitis, gelas ukur, sendok, gelas sloki kecil, label, Spidol.
  2.  Bahan: Aquades, NaCl (food grade), sukrosa, asam sitrat (food grade), kafein (food grade) dan MSG (food grade)

Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang harus di lakukan dalam praktikum kali ini adalah:

1. Persiapan Sample

A. Butalah 8 seri kosentrasi untuk masing-masing bahan untuk rasa dasar seperti tabel di bawah ini:


B. Tuliskanlah kode sampel dengan tiga seri bilangan acak yang telah di tentukan untuk membedakan antara satu sampel dengan satu sampel yang lain dari bahan yang sama. Contoh kode sample: 245, 398, 954, 537, 829, 113, 481, dan 662.

C. Tuangkan sekitar 20 ml larutan untuk setiap bahan pada gelas sloki dan berilah nama sample dan kodenya sesuai dengan jenis bahan yang di larutkan

D. Siapkan satu buah sendok kecil untuk membantu panelis dalam mencicipi sample.

E. Sajikan sampel dengan sistem acak untuk menghilangkan efek psikologis yang tidak di inginkan.

2. Cara Penilaian Sample

1. Lakukan pencicipan sample secara berurutan dari kiri ke kanan

2. Ambillah sebanyak 5 ml larutan dengan sendok yang di sediakan, kemudian masukkan ked alam mulut, diamkan selama 3 detik sebelum di telan.

3. Rasakan apakah terdeteksi salah satu rasa dasar (manis, asin, asam, pahit atau gurih)

4. Jika terdeteksi rasa maka berilah tanda plus (+)  dan jika tidak ada rasa (tawar) maka berilah tanda minus (-) pada tabel di bawah ini:

5. Istirahatkan indra pencicip selama 30 detik sebelum melakukan pengujian untuk sample berikutnya.

3. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data pada penentuan ambang rangsa di lakukan dengan metode:

1. Metoda Frekwensi (F)

Rumusnya:
Buatlah Grafik antara kosentrasi (sumbu Y) versus Frekwensi (sumbu X) dan tentukan:

  • Ambang deteksi / ambang mutlak: Saat frekwensi 50%
  • Ambang pengenalan : saat frekwensi 75%
2. Metoda BET ( Best Estimate Threshold)

Rumus:
Keterangan:
  • Y1 = nilai kosentrasi dengan respon 0 pada titik peralihan
  • Y2 = nilai kosentrasi dengan respon + awal dari titik peralihan
Dari rumus di atas dapat di tentukan: 
  • Nilai logaritma BET panelis
  • Rata-rata log BET panelis
  • BET populasi (nilai ambang pengenalan yang di tentukan dengan cara: invers log dari rata-rata BET panelis.

Pustaka

  • Soewanto T. S 1998. Penilaian Organoleptik. PT Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
  • Winiati Pudji R. 1998. Penuntun penilaian Organoleptik. Teknologi Pangan dan Giji. IPB. Bogor.
  • Waysima dan Dede R. Adawiyah. 2009. Evaluasi Sensori. Teknologi Pertanian. IPB. Bogor
;
Bagikan :
Back To Top